Wali Kota Habib Hadi Apresiasi Pendonor Darah Sukarela 75 Kali

KANIGARAN – Sebanyak lima orang sukarelawan yang sudah 75 kali mendonorkan darah mendapat piagam penghargaan dan penyematan pin dari Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Senin (15/3), di kantor Unit Donor Darah (UDD) Kota Probolinggo.

Dalam laporannya, Plt Ketua PMI Kota Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati menjelaskan, sebelum masa pandemi Covid 19 penyerahan penghargaan diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Timur. “Tapi, untuk saat ini yang 75 kali mendonorkan darah diserahkan ke kabupaten/kota masing-masing,” jelas perempuan yang juga sekretaris daerah ini.

Lima orang penerima penghargaan itu adalah Prijo Djatmiko warga Jalan Supriyadi, Susilo warga Leces Permai, Budi Santoso warga Jalan Kapten Patimura, Rahmat warga Desa Sumberbulu dan Titik Sri Handayani warga Jalan Bantaran.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan donor darah adalah bentuk kepedulian sosial dalam membantu sesama. Darah yang didonorkan banyak membantu masyarakat yang membutuhkan transfusi darah. “Mari bersama-sama, yang sudah donor rutin ajak lingkungan dan ajak keluarganya. Selain membantu yang membutuhkan, kita juga sehat (usai donor darah),” serunya.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada pendonor darah sukarela yang selama ini meluangkan waktu untuk membantu sesama melalui PMI. Saat ini PMI Kota Probolinggo tengah membutuhkan golongan darah AB dan O, Habib Hadi meminta masyarakat yang punya golongan darah tersebut segera ke PMI.

“Yang memenuhi syarat dan bisa donor, ayo gerakan sosial, gerakan kepedulian untuk saudara kita yang membutuhkan. Tidak ada kata terlambat, kapanpun bisa dilakukan. Saya akan mengajak kepala Perangkat Daerah ikut mendonorkan darah khususnya golongan darah yang langka,” tuturnya.

Salah satu penerima penghargaan siang itu adalah Kabag Organisasi Setda Kota Probolinggo Prijo Djatmiko. “Saya berterimakasih kepada pemerintah melalui PMI. Pada prinsipnya apa yang kami lakukan semata-mata untuk kemanusiaan, jadi bukan (penghargaan) itu harapan kami. Namun pemerintah memberikan reward maka kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujar Prijo.

Mantan Kabag Humas dan Protokol ini menceritakan, ia sudah donor darah sejak usia 19 tahun. Pernah vakum dan akhirnya ia aktif kembali mendonorkan darah hingga di usia 52 tahun. Yang menggerakan Prijo untuk berdonor darah adalah saat ia melihat tagline PMI “Setetes darah anda menyelamatkan jiwa sesama”.

“Itu yang menggerakan saya untuk memberikan sesuatu pada sesama. Dulu juga kejadian kakak sulung saya meninggal dan membutuhkan darah, ternyata darahnya tidak sama sehingga terjadi penggumpalan dan meninggal. Semoga dengan donor darah ini, saya bisa membantu yang lain,” ungkap Prijo yang sudah 82 kali donor. Prijo pun mengimbau masyarakat, ketika sudah memenuhi syarat mendonorkan darah maka bantulah sesama yang membutuhkan. (famydecta)

BAGIKAN