Menteri ATR/BPN Deklarasikan 14 Kota Lengkap di Seluruh Indonesia, Termasuk Kota Probolinggo
Pemerintah Kota Probolinggo bersama Kantor ATR/Badan Pertanahan Nasional setempat ikuti Deklarasi 14 Kota Lengkap seluruh Indonesia secara daring, Kamis (30/5) sore di ruang pertemuan Kantor ATR/BPN Jalan Hayam Wuruk Nomor 2. Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono memimpin langsung deklarasi tersebut sekaligus menyerahkan 18 sertifikat elektronik untuk wilayah Provinsi Banten. Sertifikat ini mencakup sertifikat hasil redistribusi tanah, sertifikat aset pemerintah daerah dan sertifikat tanah wakaf.
Pelabuhan Tanjung Tembaga
Pelabuhan Probolinggo dikenal dengan sebutan Pelabuhan Tanjung Tembaga ditetapkan sebagai pelabuhan pantai pada tahun 1920 berdasarkan Statblad 1920 No. 424 jo Statblad 1926 No. 546. Sebagai pelabuhan pantai, Pelabuhan Probolinggo waktu itu hanya melayani kegiatan pelayaran antar pulau yang kebanyakan menggunakan kapal kayu ukuran kecil,sehingga kedalaman kolam dirancang relatif tidak terlalu dalam ± -3 m LWS. Pada masa penjajahan Belanda kegiatan Pelabuhan Tanjung Tembaga cukup ramai karena hasil perkebunan seperti Tembakau, Gambir, Gula dan sebagainya di export ke negara-negara Eropa melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Sejalan dengan perkembangan perdagangan, perekonomian dan perkembangan angkutan laut, maka Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo berubah statusnya dari Pelabuhan Pantai menjadi Pelabuhan Laut yang terbuka untuk perdagangan dari dan ke luar negeri.