Budaya & Religi

Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) merupakan event tahunan sebagai ajang kreativitas seni, budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal yang digelar setiap akhir bulan Agustus sampai dengan awal September. Event ini digelar dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus sekaligus Hari Jadi Kota Probolinggo 4 September. Semipro sudah digelar sejak tahun 2009, menampilkan berbagai bentuk tampilan berbasis kearifan lokal, kuliner, pawai budaya, pameran UMKM, lomba/kompetisi, olahraga, serta hiburan anak-anak.

Budaya & Religi

Gereja Merah yang terletak di Jl. Suroyo No.32 Kel. Tisnonegaran Kec. Kanigaran ini merupakan peninggalan Belanda yang tetap lestari hingga kini. Dibangun pada tahun 1862 (tertulis di anak tangga pintu masuk gereja), menggunakan kontruksi baja dengan ornamen luar berwarna merah. Di dalamnya terdapat kitab iinjil kuno. Uniknya, di dunia hanya ada dua gereja berbentuk seperti ini, dan kembarannya ada di Denhaag Belanda, tetapi sudah beralih fungsi menjadi bar.

Budaya & Religi

Jaran Bodhag sebenarnya merupakan turunan dari kesenian lain yang lebih dulu ada yakni, Jaran Kencak. Hanya saja Jaran Bodhag tidak menggunakan kuda asli tetapi kuda tiruan dari bahan rotan dan kayu yang menyerupai kepala kuda. Jaran Bodhag dipentaskan dalam bentuk arak-arakan dan diiringi musik kenong telo dengan tambahan sronen (musik tradisional madura). Kostum pemain Jaran Bodhag memiliki corak gemerlap yang bertujuan untuk menarik perhatian penonton. Jaran Bodhag telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pata tanggal 17 Oktober 2014.

Hujan yang mengguyur Kota Probolinggo sejak siang hari mengiringi puncak rangkaian acara Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Habib Hadi dann Wawali Almarhum Mochammad Soufis Subri, yakni Istighosah pada hari Minggu (31/1) di Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo.

Budaya & Religi

Museum yang dulunya merupakan rumah pribadi dokter pribumi pertama di Probolinggo yakni Dr. Mohamad Saleh ini menyimpan koleksi berbagai peralatan medis yang sering digunakan pada masa penjajahan Belanda, seperti peralatan bedah, peralatan pelayanan kesehatan, meja otopsi dan lain sebagainya

Pengembangan destinasi wisata Kota Probolinggo merupakan salah satu visi misi yang dijanjikan oleh kepemimpinan Habib Hadi Zainal Abidin. Hal itulah yang mendasari terselenggaranya kegiatan pada Minggu (31/01) pagi, di GOR Mastrip. Acara ini menjadi salah satu rangkaian refleksi dua tahun kepemimpinan Habib Hadi dan Wawali Almarhum Mochammad Soufis Subri.

2021

Senin (1/2) pagi, Devi Rincemetavolis, istri dari H.M. SUHADAK, (Mantan Wakil Walikota Probolinggo periode 2014 – 2019) datang ke Kantor Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, guna menyerahkan uang pengganti dalam Pelaksanaan Eksekusi yang berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1771 K/PID-SUS/2020 Tanggal 13 Juli 2020.

Budaya & Religi

Masjid ini merupakan Masjid Agung kebanggaan masyarakat Kota Probolinggo. Karena letaknya di tengah kota, tepatnya di sebelah barat Alun-Alun kota, semakin menjadikan masjid ini ramai dikunjungi oleh masyarakat baik lokal maupun luar daerah.

Transportasi

Stasiun Probolinggo merupakan stasiun kereta api kelas I yang berada di Jl. KH. Mansyur No.26 Kel. Mangunharjo Kec. Mayangan. Stasiun yang terletak di ketinggian 5 meter diatas permukaan laut tersebut berada dibawah manajemen Daerah Operasi IV Jember. Saat ini, Stasiun Probolinggo berfungsi menghubungkan antara Stasiun Banyuwangi Baru dengan Stasiun Surabaya Gubeng. Stasiun ini melayani kereta api kelas ekonomi maupun kelas bisnis – eksekutif, dan memiliki enam jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus, tetapi hanya 4 jalur yang digunakan