Museum Probolinggo yang terletak di Jl. Suroyo No.17 Kel. Tisnonegara Kec. Kanigaran ini merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang menyimpan peninggalan masa lalu Probolinggo seperti artefak, uang kertas Probolinggo, replika patung, benda-benda pusaka hingga beberapa foto Probolinggo pada masa lampau.
Pengembangan destinasi wisata Kota Probolinggo merupakan salah satu visi misi yang dijanjikan oleh kepemimpinan Habib Hadi Zainal Abidin. Hal itulah yang mendasari terselenggaranya kegiatan pada Minggu (31/01) pagi, di GOR Mastrip. Acara ini menjadi salah satu rangkaian refleksi dua tahun kepemimpinan Habib Hadi dan Wawali Almarhum Mochammad Soufis Subri.
Sejumlah pejabat publik di Kota Probolinggo sudah disuntik vaksin, pada pencanangan vaksinasi Covid 19 (C19) Kota Probolinggo, Senin (1/2) di Ruang Edelweis RSUD dr Mohamad Saleh. Namun sayangnya Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin urung divaksin lantaran tekanan darah yang tinggi.
Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, yang berada di Jl. WR. Supratman No.127 Kel. Mangunharjo Kec. Mayangan merupakan bangunan cagar budaya yang berusia lebih dari 150 tahun. Klenteng ini berdiri sejak tahun 1865, dan merupakan tempat ibadat untuk 3 agama, Konghucu, Budha dan Tao.
Senin (1/2) pagi, Devi Rincemetavolis, istri dari H.M. SUHADAK, (Mantan Wakil Walikota Probolinggo periode 2014 – 2019) datang ke Kantor Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, guna menyerahkan uang pengganti dalam Pelaksanaan Eksekusi yang berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1771 K/PID-SUS/2020 Tanggal 13 Juli 2020.
Pelabuhan Probolinggo dikenal dengan sebutan Pelabuhan Tanjung Tembaga ditetapkan sebagai pelabuhan pantai pada tahun 1920 berdasarkan Statblad 1920 No. 424 jo Statblad 1926 No. 546. Sebagai pelabuhan pantai, Pelabuhan Probolinggo waktu itu hanya melayani kegiatan pelayaran antar pulau yang kebanyakan menggunakan kapal kayu ukuran kecil,sehingga kedalaman kolam dirancang relatif tidak terlalu dalam ± -3 m LWS. Pada masa penjajahan Belanda kegiatan Pelabuhan Tanjung Tembaga cukup ramai karena hasil perkebunan seperti Tembakau, Gambir, Gula dan sebagainya di export ke negara-negara Eropa melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Sejalan dengan perkembangan perdagangan, perekonomian dan perkembangan angkutan laut, maka Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo berubah statusnya dari Pelabuhan Pantai menjadi Pelabuhan Laut yang terbuka untuk perdagangan dari dan ke luar negeri.
Lokasi Masjid Tiban ini sangat strategis karena berada di pinggir jalan utama, sehingga mudah disinggahi baik untuk melaksanakan ibadah sekaligus melepas penat. Masjid ini tidak terlalu besar dengan bentuk atap masjid berarsitektur mirip ornament jawa-cina.
Sumber Ardi adalah sumber mata air yang berada di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih tepatnya di sebelah barat pasar wonoasih. Konon bangunan kolam yang berbentuk persegi panjang dengan luas ±150 m2 itu merupakan peninggalan jaman Belanda